Jawa Pos
🔗 http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=131295
Hanum Salsabiela Rais, adalah putri kedua Amien Rais. Hanum dilahirkan di kota Yogyakarta, 12 April 1981. Ia menempuh pendidikan dasar hingga tingkat menengah di sekolah Muhammadiyah Yogyakarta. Pada tahun 1999, Hanum melanjutkan kuliah dan pendidikan profesi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada hingga akhirnya memperoleh gelar dokter gigi pada tahun 2006.
Sejak umur 17 tahun, Hanum sudah terjun dalam dunia broadcasting dan jurnalistik. Ia mengawali karirnya sebagai pembawa acara lepas di stasiun TVRI Yogyakarta dan Jogja TV. Pada tahun 2006 Hanum mencoba meniti karirnya di Jakarta dan bekerja sebagai reporter di stasiun TV nasional TRANS TV. Di stasiun TV ini pula Hanum membawakan program berita harian Reportase.
Pada tahun 2008, Hanum hijrah bersama suami ke kota Wina, Austria. Di negara ini, Hanum mendalami pendidikan bahasa Jerman sambil bekerja sebagai Video Host dan Editor untuk program podcast Executive Academy, Universitas Ekonomi dan Bisnis Wina (WU Vienna). Selama di Austria, hanum juga tercatat sebagai jurnalis responden untuk Detik.com bagi kawasan Eropa dan sekitarnya
<span style="line-height:115%;font-family:Calibri, 'sans-serif';font-size:11pt;"><span style="font-family:Calibri;">Peter and the Whimper-Whineys is about a small rabbit who whines all the time. His mother cautions him that if he keeps on whining and crying, he’ll have to go live with the Whimper-Whineys. One night Peter hops into the dark forest.<span> </span>He meets some Whimper-Whineymen and discovers that not only do the Whimper-Whineys whine all the time, but they are very ill-mannered and rude. He discovers that everything is sour in Whimper-Whineyland and decides his mother was right! If only he can get back home… a recent critique, “Though there are other books out there for children about whining, I cannot imagine any parent or guardian not wanting to read this book to their child!... <span> </span>Parents everywhere applaud you!” </span></span>
SINOPSIS: Amien Rais, ayah saya, tak bisa dipungkiri adalah sosok yang sering mengundang pro dan kontra di masyarakat, baik karena kritikan maupun pernyataaanya. Tidak mudah memahami pemikiran seorang Amien Rais, yang terkadang jauh mendahului jaman. Sebagai contoh ketika bapak, melontarkan ide suksesi pada tahun 1993 yang membuat Orde Baru meradang. Buku ini lahir bukan untuk memberikan pembelaan, meluruskan atau membenarkan bagaimana sepak terjang seorang Amien Rais di kancah politik. Buku ini ringan bercerita tentang kisah kisah inspiratif dibalik panggung politik Amien Rais. Dari cerita yang berasal dari diskusi meja makan, di mushola setelah sholat bersama, didepan televisi, ataupun saat berada dalam mobil bersama dalam sebuah perjalanan, saya tahu Bapak masih punya banyak impian besar untuk bangsa ini yang belum tertuntaskan. Bagi saya, hari hari bersama bapak adalah hari yang berharga. Seolah memperoleh untaian emas setiap waktu bersama bapak, rasanya tak adil jika saya menyimpannya untuk diri sendiri. Melalui buku inilah saya ingin berbagi cerita kepada para pembaca dibalik sosok Amien Rais yang vokal namun bersahaja. Bukan untuk menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin, tapi untuk bercerita ketauladanan dari keseharian Amien Rais sebagai pemimpin keluarga yang sangat saya kagumi.
Jawa Pos
🔗 http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=131295↗
Kompas
🔗 http://nasional.kompas.com/read/2010/04/29/17004042/Ultah.Ke66..Amien.Rais.Dihadiahi.Buku-8↗
Tempo
🔗 http://www.tempointeraktif.com/hg/buku/2010/04/29/brk,20100429-244275,id.html↗
Detik
🔗 http://www.detiknews.com/read/2010/04/29/180934/1348109/10/ultah-ke-66-amien-rais-dikado-buku-putrinya↗
Viva News
🔗 http://nasional.vivanews.com/news/read/147695-putri_tercinta_luncurkan_buku_amien_rais↗
Kabar Indo
🔗 http://www.kabarindo.com/?act=dnews&no=5800↗
"<span class="style10">Transfer nilai-nilai kehidupan, spiritualitas dan kepemimpinan dari seorang Amien Rais kepada puterinya, Hanum Salsabiela Rais, dilukiskan pada buku ini secara lugas, dan amat menarik. Dengan membaca buku ini, kita akan lebih mengenal sisi lain dari ketokohan Amien Rais yang dapat dipetik oleh generasi muda Indonesia lainnya</span>" <br /><br />(<strong>Prof Dr Ing BJ Habibie,</strong> Mantan Prsiden Republik Indonesia)<p class="style5"></p><p class="style5"></p><p class="style5"><span class="style10"><br /></span></p><p class="style5"><span class="style10"><br /></span></p><p class="style5"><span class="style10">"Buku ini highly recommended untuk memahami bagaimana komunikasi politik berawal dari komunikasi keluarga batih / nuclear family"</span></p><p class="style5"><span class="style10">(<strong>Effendy Gazali,</strong> </span>Prog. Master Komunikasi Politik UI)</p><p class="style5"></p><p class="style5"></p>