Hanum Rais

Hanum Rais

About

Hanum Salsabiela Rais, adalah putri kedua Amien Rais. Hanum dilahirkan di kota Yogyakarta, 12 April 1981. Ia menempuh pendidikan dasar hingga tingkat menengah di sekolah Muhammadiyah Yogyakarta. Pada tahun 1999, Hanum melanjutkan kuliah dan pendidikan profesi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas  Gadjah Mada hingga akhirnya memperoleh gelar dokter gigi pada tahun 2006.

Sejak umur 17 tahun, Hanum sudah terjun dalam dunia broadcasting dan jurnalistik. Ia mengawali karirnya sebagai pembawa acara lepas di stasiun TVRI Yogyakarta dan Jogja TV.  Pada tahun 2006 Hanum mencoba meniti karirnya di Jakarta dan bekerja sebagai reporter di stasiun TV nasional TRANS TV. Di stasiun TV ini pula Hanum membawakan program berita harian Reportase.

Pada tahun 2008, Hanum hijrah bersama suami ke kota Wina, Austria. Di negara ini, Hanum mendalami pendidikan bahasa Jerman sambil bekerja sebagai Video Host dan Editor untuk program podcast Executive Academy, Universitas Ekonomi dan Bisnis Wina (WU Vienna). Selama di Austria, hanum juga tercatat sebagai jurnalis responden untuk Detik.com bagi kawasan Eropa dan sekitarnya

Divided against Yourselves (Spell Weaver)

Divided against Yourselves (Spell Weaver)

0.0
0 ratings

Description

<h2>Taliesin Weaver thought that he had saved himself and his friends when he defeated the witch Ceridwen. He was wrong.</h2><h3><i>He always thought of evil as embodied in external threats that he could overcome in combat. Soon he will discover that the worst evil has been inside of him all along....</i></h3><p>Tal’s girlfriend is in a coma for which he holds himself responsible. A close friend, suffering from a past-life memory trauma similar to Tal's, is getting worse, not better. Morgan Le Fay is still lurking around and has an agenda Tal can’t figure out. Supernatural interruptions in his life are becoming more frequent, not less so, despite his expectations. In fact, Tal learns that something about his unique nature amplifies otherworldly forces in ways he never imagined were possible, ways that place at risk everyone close to him.</p><p>Tal and his allies must face everything from dead armies to dragons. As soon as they overcome one menace, another one is waiting for them. More people are depending on Tal than ever; he carries burdens few adults could face, let alone a sixteen-year-old like himself. Yet somehow Tal at first manages to handle everything the universe throws at him.</p><p>What Tal can’t handle is the discovery that a best friend, almost a brother, betrayed him, damaging Tal’s life beyond repair. For the first time, Tal feels a darkness within him, a darkness which he can only barely control...assuming he wants to. He’s no longer sure. Maybe there is something to be said for revenge, and even more to be said for taking what he wants. After all, he has the power...</p><p> </p><h2><u>Can Tal stop himself before he destroys everyone he has sworn he will protect? Scroll up to buy a copy and find out!</u></h2>

Story Behind The Book

SINOPSIS: Amien Rais, ayah saya, tak bisa dipungkiri adalah sosok yang sering mengundang pro dan kontra di masyarakat, baik karena kritikan maupun pernyataaanya. Tidak mudah memahami pemikiran seorang Amien Rais, yang terkadang jauh mendahului jaman. Sebagai contoh ketika bapak, melontarkan ide suksesi pada tahun 1993 yang membuat Orde Baru meradang. Buku ini lahir bukan untuk memberikan pembelaan, meluruskan atau membenarkan bagaimana sepak terjang seorang Amien Rais di kancah politik. Buku ini ringan bercerita tentang kisah kisah inspiratif dibalik panggung politik Amien Rais. Dari cerita yang berasal dari diskusi meja makan, di mushola setelah sholat bersama, didepan televisi, ataupun saat berada dalam mobil bersama dalam sebuah perjalanan, saya tahu Bapak masih punya banyak impian besar untuk bangsa ini yang belum tertuntaskan. Bagi saya, hari hari bersama bapak adalah hari yang berharga. Seolah memperoleh untaian emas setiap waktu bersama bapak, rasanya tak adil jika saya menyimpannya untuk diri sendiri. Melalui buku inilah saya ingin berbagi cerita kepada para pembaca dibalik sosok Amien Rais yang vokal namun bersahaja. Bukan untuk menunjukkan kualitasnya sebagai pemimpin, tapi untuk bercerita ketauladanan dari keseharian Amien Rais sebagai pemimpin keluarga yang sangat saya kagumi.

Reviews

&quot;<span class="style10">Transfer nilai-nilai kehidupan, spiritualitas dan kepemimpinan dari seorang Amien Rais kepada puterinya, Hanum Salsabiela Rais, dilukiskan pada buku ini secara lugas, dan amat menarik. Dengan membaca buku ini, kita akan lebih mengenal sisi lain dari ketokohan Amien Rais yang dapat dipetik oleh generasi muda Indonesia lainnya</span>&quot;     <br /><br />(<strong>Prof Dr Ing BJ Habibie,</strong> Mantan Prsiden Republik Indonesia)<p class="style5"></p><p class="style5"></p><p class="style5"><span class="style10"><br /></span></p><p class="style5"><span class="style10"><br /></span></p><p class="style5"><span class="style10">&quot;Buku ini highly recommended untuk memahami bagaimana komunikasi politik berawal dari komunikasi keluarga batih / nuclear family&quot;</span></p><p class="style5"><span class="style10">(<strong>Effendy Gazali,</strong> </span>Prog. Master Komunikasi Politik UI)</p><p class="style5"></p><p class="style5"></p>